RINDU
Dalam buai nestapa Waktu terus mengitar tanpa tahu berhenti di mana Embus angin akrab bercengkrama dengan debur ombak Sesekali ia berbisik Lepaskan, sudah cukup untuk menabur rindu Dan aku terperangkap Dalam lamunan senja penuh memori dan juga delusi Aku rindu Pada bait-bait puisi yang sengaja kutuliskan untukmu Beretorika dengan mu sebagai objekku Menumpahkan jeritan syahdu untuk menemani malam tidurmu Seperti layaknya “Hujan Bulan Juni” Aku pun ingin tabah dalam kemelut rindu yang tak berkesudahan ini (Terilhami oleh film Hujan Bulan Juni)